MAJALENGKA UPDATE - Di sudut gang kecil Blok Kemis, RT/RW 07/01, Desa Burujul Wetan, Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, berdiri sebuah gubuk sederhana yang menjadi tempat tinggal Ruslan (75).
Rumah berdinding kayu dengan lantai tanah itu menjadi saksi bisu perjuangan hidup pria tua bersama sang istri.
Selama delapan bulan terakhir, Ruslan dan istrinya tinggal di rumah tersebut. Kondisi kesehatan yang kerap terganggu membuat mereka sulit memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya dan istri sering sakit, jadi sekarang nganggur. Dulu sempat bekerja sebagai buruh genting, tapi karena usia dan penyakit asam urat, sekarang nggak bisa kerja lagi," kata Ruslan saat berbincang dengan detikJabar, Senin (24/2/2025).
Keterbatasan ekonomi tidak hanya membuat Ruslan kesulitan mencari nafkah, tetapi juga menghadapi tantangan untuk bertahan hidup.
Bahkan, ia dan istrinya harus menahan lapar hingga dua hari karena sakit.
"Terkadang kami harus menahan lapar. Alhamdulillah, tetangga di sini baik-baik. Biaya hidup dibantu sama mereka, dan anak-anak saya juga kadang ngasih meskipun mereka punya keluarga masing-masing," ujarnya.
Anak-anak Ruslan yang sudah berumah tangga memiliki pekerjaan sebagai petani, pedagang, dan buruh pabrik.
Namun, keterbatasan ekonomi membuat bantuan dari anak-anaknya tidak datang setiap saat. Bahkan, untuk listrik pun, Ruslan dan istrinya bergantung pada tetangga yang dengan sukarela berbagi aliran listrik.
Di tengah segala keterbatasan, Ruslan masih berusaha tetap aktif. Ia menjadi marbot di musala lingkungannya.
"Paling kalau ada waktu dan tenaga, saya pergi ke musala buat bersih-bersih. Itu yang bisa saya lakukan sekarang," katanya.
Harapan Baru bagi Ruslan dan Keluarga
Kehidupan Ruslan mulai menunjukkan titik terang ketika Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan, mengunjungi rumahnya.
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari cerita Ruslan yang sempat ditemui Dena saat sidak pelayanan publik beberapa waktu lalu.
"Ya ini merupakan tindak lanjut saya saat kunjungan ke Mal Pelayanan Publik. Kebetulan saya bertemu dengan Pak Ruslan. Sekarang kami temui langsung ke rumahnya. Jadi pemerintahan sekarang itu respon, action. Ini lah buktinya. Jadi setiap kita mendapatkan keluhan masyarakat, kita langsung bergerak ke bawah melalui Pak Camat, berkoordinasi dengan kepala desa, ngecek kebenarannya," ujar Dena.
Dena menyampaikan bahwa Pemkab Majalengka akan memberikan bantuan berupa rehab rumah tidak layak huni (rutilahu) dan bantuan sosial Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Tadi saya udah bilang ajukan proposal untuk rehab rumah. Terus ke Kadinsos juga untuk mendapatkan bantuan. Alhamdulillah mau diurus insyaallah bulan Mei (dapat bantuan)," ucapnya.
Peran Penting Pemerintah dalam Membantu Warganya
Kisah Ruslan menjadi contoh nyata bagaimana peran pemerintah sangat penting dalam membantu warganya yang kurang mampu.
"Kita bisa lihat seperti ini keadaannya, memprihatinkan. Air dan listrik juga dikasih oleh tetangga. Di sini pemerintah harus hadir untuk bisa membantu masyarakat yang kurang mampu," tambah Dena.
Ruslan sendiri merasa lega dan bersyukur atas perhatian yang diberikan oleh Pemkab Majalengka. "Iya katanya mau dapat bantuan, alhamdulillah," pungkasnya.
Semoga bantuan yang diberikan dapat membawa perubahan signifikan bagi kehidupan Ruslan dan keluarga, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk lebih peduli terhadap warganya yang membutuhkan.***